Setting Sosial Munculnya Sosiologi
16 January 2011
Pada zaman keemasan filsafat, sosiologi dipandang sebagai
bagian tentang kehidupan bersama secarafilsafati. Pada masa itu Plato dalam
pencariannya tentang arti negara menemukan teori organisasi tentang
masyarakat mencakup kehidupan dalam aspek sosial dan ekonomi. Plato menyatakan
bahwa dalam organisasi masyarakat terdapat institusi–institusi yang saling
bergantung secara fungsional. Sehingga jika terdapat satu institusi tidak
jalan, institusi yang lain akan terganggu kinerjanya. Sama halnya dengan Plato,
Aristoteles juga menyatakan bahwa masyarakat adalah organisasi hidup yang basis
hidupnya berdasarkan moral. Pada masa ini kaum agamawan menjadi yang paling
berkuasa dalam keputusan – keputusan kehidupan sosial.
Pada abad pencerahan (abad ke-16 dan 17), munculah Thomas
Hobbes yang inti ajarannya adalah hukum alam, matematika dan fisika. Pada masa
ini keputusan–keputusan agamawan mulai ditinggalkan berganti dengan pandangan –
pandangan yang bersifat kodrati (hukum alam). Dan pada masa ini pula muncul
kesepakatan antar kelompok dengan istilah kontrak sosial. Pada awalnya
keputusan yang diambil berdasarkan kodrati (hukum alam) menyengsarakan banyak
pihak. Karena mereka saling bersaing untuk merebutkan alam dan manusia. Oleh
karena itu munculah kesepakatan bersama antar kelompok yang dapat diterima satu
sama lain dan tidak merugikan dengan istilah kontrak sosial. Pada abad ke-18
munculah John Locke yang disebut bapak HAM (Hak Asasi Manusia) yang menyatakan
bahwa manusia memiliki hak yang bersifat pribadi tidak bisa diatur oleh Negara.
Pada masa ini juga muncul J.J Rosseau dengan pandangannya yang masih berpegang
teguh kontrak sosial Hobbes.
Pada abad ke-19 sosiologi mulai bisa dianggap mandiri,
karena munculnya pemikir seperti Auguste Comnte yang mengenalkan istilah
sosiologi dengan beberapa pemikirannya yang berpengaruh besar terhadap
perkembangan sosiologi. Pada masa ini juga muncul pemikir–pemikir seperti
Spencer, Durkheim, dan Marx.
Pada abad ke-20 sosiologi baru benar–benar dianggap mandiri
karena :
1. Mempunyai objek khusus yaitu interaksi antar manusia
2. Dapat mengembangkan teori–teori sosiologi
3. Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi
4. Menjadikan sosiologi sangat relevan
Comments (0)
Post a Comment